Thursday, October 28, 2010

GUNUNG MERAPI MELETUS & MBAK MARIJAN

Tanda-tanda akhir / besar kiamat (alamat kubra)

Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata:
“Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”. Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari qiamat”. Lalu Nabi saw. bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”.

Sejarah Letusan Gunung Merapi Sepanjang Zaman

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung paling aktif di bumi Nusantara, sejarah mencatat setidaknya letusan gunung Merapi sudah terjadi sejak 1000 tahun lalu. Dan karena aktivitas Merapi lah yang mengakibatkan berpindahnya kebudayaan kerajaan Mataram kuno ke daerah Jawa Timur.

Selain itu banyak desa dan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram Hindu maupun Budha tertimbun abu vulkanik Gunung Merapi, candi-candi tersebut berada di dusun-dusun seperti Kadisoka, Kedulan, dan Sambisari (Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain itu letusan Gunung Merapi merubah wujud asli Candi Borobudur yang mulanya berada di tengah-tengah danau.

Saat ini Gunung Merapi yang berada di 4 Kabupaten di Jawa Tengah itu mulai aktif

Sejarah letusan Gunung Merapi

Tahun 1949 Gunung Merapi pernah meletus. Akibat letusan ini sebagian puncak runtuhnya dan dan telah menglongsor ke arah barat daya, tertahan oleh Perbukitan Menoreh, kemudian terbentuklah bukit yang dikenal sebagai Gendol Hills.



Di tahun 1672 M Gunung Merapi meletus, akibat letusan itu 3000 orang meninggal dunia.

Gunung Merapi meletus lagi pada tahun 1786,
.

Pada tahun 1822, kembali Gunung Merapi meletus seramai 100 orang meninggal dunia.

Pada tahun 1872, Gunung Merapi kembali menghamburkan abu vulkanik secara dahsyat akibatnya 200 orang meninggal dunia.

Di tahun 1930 letusan hebat kembali terjadi, kali ini aliran lava, piroklastika, dan lahar hujan, mengguyur dan menghancurkan 13 desa akibatnya 1400 orang tewas akibat peristiwa alam ini.


Semalam semburan awan panas (wedhus gembel) gunung Merapi masih terus bersemburan awan panas sangat dahsyat. Saat menyembur, ketinggian awan panas sempat mencapai ketinggian 1,5 KM.

Akibat semburan awan panas ini, hujan debu kemudian merebak kawasan lereng-lereng Merapi.





Sejak diketahui wedhus gembel keluar dari puncak Merapi, alat EWS langsung berbunyi. Mendengar bunyi alarm itu, orang ramai pun berlarian meyelamatkan diri
karena debu makin pekat dan bau belerang makin menyengat.


Sementara itu, sebelum wedhus gembel meletup, hujan deras sempat mengguyur Yogyakarta dan Sleman. Saat terjadi letusan itu , puncak Merapi juga masih tertutup berkabut dan suasana sangat gelap.

Retetan Letusan Gunung Merapi.

1. Pukul 17.02 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2. Pukul 17.18 terjadi awanpanas selama 4 menit
3. Pukul 17.23 terjadi awanpanas selama 5 menit
4. Pukul 17.30 terjadi awanpanas selama 2 menit
5. Pukul 17.37 terjadi awanpanas selama 2 menit
6. Pukul 17.42 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7. Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8. Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman
9. Pukul 18.16 terjadi awanpanas selama 5 menit
10. Pukul 18.21 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11. Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
12. Pukul 18.54 aktivitas awanpanas mulai mereda
13. Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara

Sedikit sejarahnya Gunung Merapi

Gunung Merapi merupakan gunung api dengan ketinggian 2.980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7° 325' Lintang Selatan dan 110° 26.5' Bujur Timur.

Gunung merapi ini terletak pada 4 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyalali dan Kabupaten Klaten.


Mangsa Gunung Merapi

1. Mbah Marijan
2. Sarjimin
3. Puji Sarono
4. Sarno Utomo
5. Tarno / tutur
6. Yanto Utomo
7. Wahono Suketi
8. Iwan Nurkholiq
9. Sipon
10. Yuniawan Wahyu Nugroho
11. Sarmidi
12. Imam
13. Ny. Eni
14. Bayi Ny. Eni
15. Andri
16. Imam
17. Ny. Sarono Rejo
18. Wiyono
19. Slamet Ngatiran
20. Sugiman
dan ramai lagi jenazah yang tidak dapat di tulis.

Mungkin tidak pernah terbayangkan bahwa ajal mbah Marijan di bahan dengan ganasnya oleh letusan gunung merapi

Mbah marijan lahir dari keluarga yang sederhana di kawasan pegunungan yang sangat indah, gunung Merapi yang dipercaya ditinggali oleh mahluk gaib masih diyakini keberadaannya dari sebagian masyarakat.

Hidup Mbak Marjan dengan Gunung Merapi tidak boleh dipisahkan sehingga diberi amanah oleh sang raja sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi juru kunci.

Pada tahun 2006 saat Merapi menunjukan petanda dengan debu vulkaniknya yang sangat panas berbagai upaya para penguasa menghimbau agar Mbak Marijan lari dati kaki gunung merapi itu dan disedia kawasan yang selamat untuknya bersama dengan penduduk ketempat, tapi Mbak Marjan degil. Maka dengan ketegasanya dia telah di tawarkan oleh sebuah syarikat ubat kuat yang bernama KUKU BIMA


Kepercayaan orang setempat dengan keberanian Mbah Marijan menantang kekuatan alam, menjadikan dirinya menjadi selebrity yang menjadi model iklan dari suatu perusahaan jamu dengan gelar pendekar Kuku Bima yang ROSO-ROSO.

Di saat Mbah Marijan shooting sebagai bintang iklan maka kewajibannya sebagai juru kunci merapi sudah semakin kian di lupakan

kini Pendekar Kuku Bima sudah tiada

Pada tanggal 25 Oktober 2010, merapi yang telah bersatu dengan jiwa sang juru kunci meletus dengan menyemburkan debu yang tidak bisa lagi dikendalikan oleh juru kunci, sehingga kekuatan dan panasnya debu melulu lantakkan tempat tinggal dan menewaskan dirinya.

Kekuatan dan upaya mbak marijan telah maksimal untuk menjaga merapi adalah amanah yang di terima dari seorang raja yang sangat dihormat.

Tetapi kekuatan dan kehendak TUHAN mengatasi segala galanya.

Dengan peristiwa semacam ini membuat kita dapat membuka mata hati bahwa kebatinan tidak dapat mengalahkan kekuatan Allah yang pencipta langit dan Bumi serta segala isinya

Jenazah Mbak Marjan di jumpai didalam keadaan sujud.

No comments:

Post a Comment